Ngobrol Seru Bareng Teman Satu Frekuensi di Kedai Kopi

Sebanyak 44% warga Jabodetabek merasa kesepian. Mereka kesulitan menemukan teman ngobrol yang cocok. Yang sefrekuensi. Hasil mengejutkan ini dicuplik dari survei Health Collaborative Center terhadap 1.299 responden pada Oktober 2023. Bagaimana agar terhindar dari fenomena ini?

Di sekitar kita, bahan obrolan tidak terhitung banyak pilihannya. Buka saja Kompas.id dan pilih satu topik yang dikupas hari ini. Entah itu headline, berita internasional, berita bisnis, atau opini ahli. Bebas. Masalahnya, topik semacam itu enaknya diobrolin dengan siapa?

Tentu saja bersama teman dalam lingkaran profesional Anda. Bukan bersama kerabat keluarga atau pacar. Jelas topik-topik itu kurang cocok.

Dari sekitar 80.000 pelanggan Kompas.id yang aktif saat ini, sebagian besar ternyata penyuka berita internasional, berita bisnis, dan - ini yang menarik! - pengunjung reguler kedai-kedai kopi. Mereka adalah kaum profesional urban. Generasi muda yang sedang getol-getolnya berkarya. Mengutip ucapan Steve Jobs yang melegenda, "They are here to put a dent in the universe". To make a difference.

Dari mana kami dapat mengetahui insight ini? Tentu saja dari mesin Google Ads. Teknologi mereka menyediakan apa yang disebut sebagai Affinity Segments. Menggunakan bantuan mesin Google yang terkoneksi dengan database pelanggan Kompas.id, kami dapat melihat benang merah yang demikian jelas: bahwa kaum profesional urban rutin mengonsumsi Kompas.id sebagai rujukan informasi harian mereka. Sebagai bahan obrolan profesional. Smart conversation.

Tren Work from Anywhere (WFA), kebiasaan meeting di luar kantor, serta kultur "4th Generation Coffee" yang merupakan perkawinan produk kopi kualitas tinggi dan kesadaran kolektif masyarakat urban membuat kedai kopi jadi semacam pusat peradaban baru. Di sanalah lahir ide-ide kreatif dan beragam kolaborasi. Dipicu dari topik yang dikupas tuntas dalam pemberitaan Kompas.id yang kemudian diobrolkan lintas profesi, segala kemungkinan terbuka. Ide apa pun bisa diwujudkan. Langit adalah batasnya.

Dengan harga langganan Rp50.000 sebulan, rasanya Kompas.id terbilang murah. Mengingat sekali nongkrong di kedai kopi, biasanya bisa keluar uang sekitar Rp100.000 atau bahkan lebih. Makin murah kalau berlangganan setahun penuh. Alih-alih bayar Rp50.000 x 12 bulan, Anda hanya perlu bayar Rp360.000. Hemat 40%.

Selamat tinggal kesepian. Selamat datang obrolan asyik satu frekuensi.

Langganan Sekarang. Batalkan Kapan Saja.